Postingan

Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt)

Tanaman Pala atau Myristica fragrans Houtt adalah termasuk familia Myristicaceae, yang tumbuh di Indonesia, terutama di Maluku. Pohon pala merupakan tanaman berumah dua tingginya sekitar 10 meter. Buahnya yang masak berwarna kuning, di bagian tengahnya terdapat alur, garis tengah buah ini sekitar 5 cm. Pengembangbiakan tamanan ini dengan menggunakan bijinya, setelah berumur 8-9 tahun baru mulai berbunga dan berbuah dan keadaan ini akan dipertahankannya sampai tanaman berumur sekitar 75 tahunan. Tindakan okulasi dapat menjamin pembuahan yang baik. Biji pala yang banyak diperlukan sebagai bahan obat berkadar minyak atsiri yang tidak kurang dari 5% volume berat, sedangkan kadar minyak atsiri serbuk tidak kurang dari 4% (Kartasapoetra, 1992). Klasifikasi tanaman pala (Myristica fragrans Houtt) yaitu Kingdom Division Sub division Kelas Ordo Famili Genus Spesies Plantae Spermatophyta Angiospermae Dicotyledonae Magnoliales Myristicaceae Myr...

Temulawak (Curcuma zanthorrihiza L.)

Tanaman temulawak ( Curcuma zanthorrihiza L.) merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh liar di hutan-hutan jati di Jawa dan Madura. Tumbuhan semak berumur tahunan, batang semunya terdiri dari pelepah-pelepah daun yang menyatu, memiliki umbi batang. Tinggi tanaman antara 50-200 cm, bunganya berwarna putih kemerah-merahan atau kuning bertangkai 1,5-3 cm berkelompok 3 hingga 4 buah. Tumbuhan ini tumbuh subur pada tanah gembur, dan termasuk jenis temu-temuan yang sering berbunga. Panen dapat dilakukan pada umur 7-12 bulan setelah tanam atau daun telah menguning dan gugur. Sebagai bahan tanaman untuk bibit digunakan tanaman sehat berumur 12 bulan (Hayani, 2006). Temulawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun dengan habitus mencapai ketinggian 2-2,5 meter. Tiap rumpun tanaman ini terdiri atas beberapa anakan dan tiap anakan memiliki 2-9 helai daun. Daun temulawak bentuknya panjang dan agak lebar. Panjang daunnya yaitu sekitar 50-55 cm dan lebar ± 18 cm. Warna bunga umumn...

Temu putih (Curcuma zedoaria)

Gambar
Indonesia ialah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati cukup luas, dari 40 ribu macam flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia. Namun baru sekitar 26% yang sudah dibudidayakan dan 74% masih tumbuh liar di hutan. Dari 26 % yang sudah dibudidayakan, sebanyak 940 ragam tanaman sudah diterapkan sebagai obat tradisional. Penggunaan tanaman obat terus meningkat sejajar dengan berkembangnya industri obat tradisional / modern, farmasi maupun komestika yang menerapkan tanaman obat sebagai bahan bakunya. Peningkatan ini diduga sebab adanya sebagian aspek yang mendorong, antara lain kecenderungan kembali ke alam (back to nature) dari pemakai tanaman obat, efek samping yang ditimbulkannya kurang berarti jika diperbandingkan dengan obat sintetis, populasi penduduk yang kian meningkat, diiringi dengan pasokan obat tak banyak mendorong, tarif perawatan yang cukup mahal, resistensi obat kepada penyakit infeksi yang dipakai untuk penyakit menular. Be...