Temu kunci (Boesenbergia pandurata)


Temu kunci (Boesenbergia pandurata) merupakan tanaman rempah asli dari Asia yang beriklim tropis yang memiliki khasiat sebagai obat tradisional karena kandungan yang bervariasi, antara lain minyak atsiri, flavonoid pinostrolein, saponin, dan lain-lain. Temu kunci memiliki khasiat sebagai obat batuk, obat sakit perut, sebagai obat gatal, penambah nafsu makan, dan ramuan herbal lainnya. Indonesia merupakan negara beriklim tropis, sehingga temu kunci tumbuh baik. Pada tanah yang relatif subur dengan keluar masuknya udara yang baik dan tata air. Temu kunci di Indonesia sangat mudah didapat dan memiliki harga yang relatif murah.

Menurut Depkes RI (1977) temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) merupakan tumbuhan liar yang ditemukan di Jawa terutama di hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurut Anonim (2005) pada tanah yang kurang baik tata airnya (sering tergenang air atau becek) pertumbuhan akan terganggu dan rimpang akan cepat busuk.
Menurut Depkes RI (1977) nama daerah dari temu kunci adalah temu kunci (Sunda), kunci (Jawa), temmo konce (Madura), koncih (Kangean), tumu konci, tombu konci (Ambon), anipa waking, uni nowo, uni rawu (Hila-alfuru), aruhu konci (Haruku), rutu kakusi, temu konci (Bali), dumu kunci (Bima), ene sitale (Seram), tamputi (Ternate), tamukoaci (Makasar), temu konci (Bugis), tamu kunci (Minangkabau).

Menurut LIPI (2012) sistematika tumbuhan temu kunci adalah sebagai berikut :
Divisi
Sub divisi
Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis
Spermatophyta
Angiospermae
Monocotyledoneae
Zingiberales
Zingiberaceae
Boesenbergia
Boesenbergia rotunda (L) Mansf.

Temu kunci merupakan tumbuhan herba rendah, rimpangnya merayap di dalam tanah. Umumnya batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun) dengan rimpang di dalam tanah, berwarna kuning coklat, berbau aromatik, panjang rimpang 5-30 cm dan garis tengah 0,5-2 cm. Daun umumnya berjumlah 2-7 helai, daun berupa pelepah daun berwarna merah, tangkai daun beralur, tidak berambut dengan panjang 7-16 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan tangkai daun, helai daun tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang pertulangan, warna helai daun hijau muda dengan lebar 5-11 cm. Bunga dengan susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun, panjang tangkai 4-11 cm, umumnya tangkai tersembunyi dalam 2 helai daun terujung. Bunga melekat pada bagian tandan yang pipih sempit. Kelopak berbentuk tabung, bergerigi 1-3 buah, panjang 3-18 mm (Depkes RI, 1977).

Kandungan komponen utama rimpang temu kunci yaitu minyak atsiri terdiri dari monoterpen, seskiterpen, turunan fenilpropan antara lain: geranial, linalil propanoat, linalool, neral, kamfor, zingiberen, d-pinen, kamfen, propenil guaikol, dihidrokarveol, 1,8-sineol, d-borneol, geraniol, osimen, asam sinamat, kamfen hidrat, dimetoksi-4(2-propenil), miristin, etil-sinamat, etil p-metoksi sinamat, panduratin A, asam kavisinat, pinosembrin (2,3-dihidrokrisin), 2',6'dihidroksi-4'-metoksi kalkon, pinostrobin (5-hidroksi-7-metoksi flavanon), alpinetin, kardamomin, 2',4'-dihidroksi-6'-metoksi kalkon, boesenbergin A, 5,7-dimetoksiflavon (Anonim, 2005). Temu kunci juga mengandung saponin dan flavonoid di samping minyak atsiri (Hayani, 2007).

Rimpang temu kunci yang segar banyak dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu penyedap masakan dan banyak digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat sebagai peluruh dahak atau untuk menanggulangi batuk, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan dan sebagai pemacu keluarnya ASI (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Rimpang temu kunci juga memiliki khasiat memperkuat lambung. Apabila dikunyah dengan pinang dapat digunakan sebagai obat batuk kering dan pharyngitis, obat sakit perut serta obat suka kencing pada anak-anak. Menurut Heyne (1987) rimpang temu kunci dapat digunakan sebagai obat pembengkakan kandungan serta obat infeksi alat reproduksi pada wanita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tomat (Lycopersicon esculentum)

Lengkuas (Alpinia galanga L)