Tomat (Lycopersicon esculentum)
Tomat (Lycopersicon esculentum)
memiliki nama daerah terong kaluwat (Sumatera), tomat, ranti (Jawa),
kemantes (Sulawesi); dan nama asing tomato (Inggris) dan tomate
(Jerman). Tomat termasuk genus Lycopersicon dari keluarga Solanaceae
(Anonimous, 2011). Tomat merupakan tanaman sayuran yang sudah
dibudidayakan sejak ratusan tahun silam, tetapi belum diketahui dengan
pasti kapan awal penyebarannya. Menurut sejarah tanaman tomat berasal
dari Amerika, yaitu daerah Andean yang tepatnya bagian dari negara Ekuador,
Cili, Kolombia, Bolivia, dan Peru.
Tanaman tomat hanya dikenal
sebagai tanaman gulma dinegara asalnya. Namun, seiring dengan perkembangan
waktu, tomat mulai ditanam, baik di lapangan maupun di pekarangan rumah,
sebagai tanaman yang dibudidayakan atau tanaman yang dikonsumsi (Purwati
dan Khairunisa, 2007). Indonesia merupakan negara tropis tanaman
tomat memiliki daerah penyebaran yang cukup luas, yaitu di dataran
tinggi (≥ 700 m dpl), dataran medium tinggi (450 - 699 m dpl), dataran
medium rendah (200 - 499 m dpl), dan dataran rendah (≤ 199 m dpl)
(Purwati dan Khairunisa., 2007).
Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill) adalah salah satu jenis sayuran
yang telah banyak dikenal masyarakat, jenis sayuran ini mudah rusak karena
kandungan airnya yang tinggi, tumbuh dekat tanah. Buah tomat pada musim panen,
jumlahnya sangat melimpah sehingga harganya menjadi turun, hal ini menyebabkan
petani mengalami kerugian. Buah tomat mempunyai daya simpan pendek sehingga
tidak dianjurkan menyimpan buah tomat segar dalam waktu yang terlalu lama.
Tomat termasuk tanaman
setahun (annual) yang berarti umurnya hanya untuk satu kali periode panen. Tanaman
ini berbentuk perdu atau semak dengan panjang bisa mencapai 2 meter.
Menurut
Jones (2008) secara taksonomi tanaman tomat digolongkan sebagai berikut :
Kingdom
Sub Kingdom
Divisio
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Species
|
Plantae
Trachebionta
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Asteridae
Solanales
Solanaceae
Solanum
Solanum Lycopersicum
|
Tekstur
, warna, bentuk dan rasa buah tomat sangat beragam – ragam. Dari yang
berebentuk bulat, bulat pipih atau seperti bola lampu. Warna buah masak
bervariasi dari kuning, orange, sanpai merah, tergantung dari jenis pigmen yang
dominan. Rasanya pun bervariasi, dari masam hingga manis. Buahnya tersusun
dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak mengandung air.
Menurut
Darwin et al. (2003) tanaman tomat mengalami pertumbuhan sekunder di
awal, memiliki banyak cabang yang relatif kuat, membentang hingga 1 m dari pusat
batang. Batang tegak atau menjalar, ruas batang berukuran 1-4 cm, dan trikoma uniseluler,
trikoma berukuran 3 mm dan terletak di noduls serta rapat, trifoliate simpodial.
Daun
pada tanaman tomat ini berupa daun majemuk, menyirip, letak berseling,
bentuknya bulat telur sampai memanjang, ujung daun runcing (acutus), dan
pangkal daun membulat. Petiola pendek dan rakhis berukuran 1,9-14,5 cm, tangkai
daun 1,2-4,2 cm, pseudostipula tidak ada. Helaian daun yang besar memiliki tepi
berlekuk dan helaian daun yang kecil memiliki tepi bergerigi, panjang daun
mencapai 10-40 cm, dan memiliki warna hijau muda (Darwin et al, 2003).
Bunga
tanaman ini berupa bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai,
mahkota berbentuk bintang, dan berwarna kuning. Perbungaan berukuran hingga 5
cm, jumlah mahkota 5-8, tangkai bunga berukuran 1-3,5 cm, diameter kalix
berukuran 1,8 cm, dan corolla berukuran 2-3 cm (Darwin et al, 2003).
Buah
pada tanaman tomat berupa buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengkilap,
beragam dalam bentuk maupun ukurannya, dan buahnya berwarna kuning atau merah.
Buah tomat biasanya memiliki biji banyak, berbentuk pipih, dan memiliki warna
kuning kecoklatan. Menurut Darwin et al, (2003) biji pada tomat berbentuk
pipih, berbulu, dan diselimuti daging buah. Jumlah biji sekitar 25-85 buah.
Buah
tomat yaitu memilki bentuk dengan bulat
memanjang (oval). Buah tomat adalah buah yang berdaging dengan biji yang dikandungnya
sangat sedikit dibandingkan kultivar lainnya. Buah tomat cenderung kurang
berair pada daerah locular cavity. Buah tomat ini dapat dikonsumsi dalam
keadaan segar (fresh tomato) maupun diolah menjadi minuman, saus dan sup.
Buah tomat tidak mudah busuk dan tahan terhadap retakan (Heuvelink,
2005).
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Agarwa and Rao (2000), buah tomat adalah salah
satu jenis buah yang banyak mengandung antioksidan yang sangat berguna untuk
menangkal radikal bebas. Senyawa antioksidan dapat membantu mengikat radikal
bebas yang berlebihan sehingga mencegah perubahan oksidatif yang abnormal dalam
tubuh manusia. Radikal bebas oksigen yang diturunkan dan pro-oksidan lainnya
adalah mediator penting dalam transduksi sinyal dan memiliki peran penting
dalam memproduksi senyawa biologis aktif dan penting dalam tubuh manusia.
Radikal bebas dapat terbentuk secara spontan dalam tubuh dengan banyak proses
biologis dan produksi mereka dapat meningkatkan sebagai hasil dari sumber
lingkungan seperti asap rokok , radiasi UV dan oksidator.
Akumulasi
yang berlebihan ini pro - oksidan dan radikal bebas dapat merusak sel-sel oleh
oksidasi lipid , protein dan DNA , dan menginduksi peroksidasi dan DNA untai –
istirahat (Agarwa dan Rao, 2000). Buah tomat merupakan reservoir beragam
molekul antioksidan , seperti karotenoid , flavonoid , asam fenolik , asam
askorbat dan vitamin E. Tubuh mensintesis berbagai antioksidan endogen seperti
katalase , glutation peroksidase dan transferrin serta diet membuat kontribusi
penting untuk kadar antioksidan dalam tubuh (Agarwa dan Rao, 2000).
Komentar
Posting Komentar